CATATAN PERJALANAN

  • CINTA
Pernah diriku merasa "munafik" telah mengabaikan suasana hati nurani . Aku telah membuat nuraniku gersang dengan menutupnya dari persoalan Cinta . sungguh bagaikan sebuah gurun , hati ini senantiasa merindukan rintik hujan , menginginkan tersirami oleh titik-titik air kehidupan . Dan ternyata kegersangan hati itu , jauhnya ia dari titik-titik air kehidupan tersebut adalah karena kesombongan ego semata . Nurani ini kemudian benar-benar merasakan haus akan sebuah rasa : CINTA . Bahkan perlawanan , kritik , saran dan nasihat dari siapapun kepadaku adalah sebuah bentuk aktualisasi dari sebuah perhatian , yaitu CINTA . Adapun Cinta pada kekasih ternyata hanyalah sebagai media dalam memahami Cinta ilahi tersebut . Bukankah untuk memahami sang pencipta harus di mulai dengan menikmati ciptaannya dan menCintai pencipta Cinta harus di mulai dengan menCintai segala yang di Cintainya . ~Ul~
Ketenanganku
Ketika aku ada di dekatmu
Tapi aku tak tahu
Apakah ketenanganku itu
Mengganggu ketenanganmu
~Ul~
Semua orang bisa berbuat salah
Kehidupan adalah rangkaian perbuatan yang benar dan salah
Aku hanya akan bisa menyadari
Apa yang benar melalui kesalahan-kesalahan
Berbuat salah bukan berarti lemah atau bodoh
Tetapi terus berbuat salah dapat berarti demikian . ~Ul~
  • 050404
Aku tau kekecewaan dan keputusanku
Adalah sesuatu yang orang lain tidak tau
Namun pikiran tentang esok hari
Selalu melambungkan asaku
Aku menengok masa depan
Di sepanjang hidupku
Aku masih dan selalu percaya
Bahwa dengan keberanian dan kecerdasan
Menjadikan masa depanku
Cemerlang . ~Ul~
  • 090104
Akhir-akhir ini perhatian-minatku melebar-kembang . Jiwaku mulai terbuka untuk dunia tulis-menulis , juga dunia gambar . Meski baru untuk diri sendiri , tapi asyik .
Munkin keseringan "ngumpul" sama penulis dan perupa x ya . Juga berkat bujuk-rayu seorang sahabat bernama Anif - di mana dirimu sekarang - . Tapi rayuanmu nif , terlalu berlebihan . Dan juga ajakanmu untuk keberpihakan dan ini dah nyangkut-nyangkut masalah parpol , maaf deh , untuk itu aku tidak/belum mau keberpihakan . sebagaimana kita atau aku saja ketahui bahwa secara budaya , semua parpol saat ini bermental status quo . Meski kata orang ini era reformasi ; apalagi 2004 konon taon " sa'karepmu dewe " seperti slogan di pintu base camp , mana ada parpol yang memperjuangkan kedaulatan rakyat.
Aku tidak membenci siapapun yang nanti akan berteriak-teriak , berkampanye atau mempromosikan diri nya secara berlebihan . Asal tau saja semua itu hanya untuk memperjuangkan kedaulatan partainya . Saat ini hampir semua parpol bernada sama , anti Soeharto . Padahal mereka sedang memperjuangkan dirinya untuk menjadi Soeharto baru .
Bobroknya sistem diaparat kepolisian , penegak hukum dan perekonomian sama sekali tidak di sentuh oleh parpol . Parpol memanfaatkan massanya hanya untuk kepentingan partai , bukan untuk kepentingan rakyat . Parpol tidak ubahnya fasis dan diktator . Seharusnya saat ini parpol bersama pemerintah meletakkan dasar kuat untuk mengantarkan rakyat pada kehidupan demokratis . Omong kosong kita menuntut pemerintah bisa menyelesaikan akumulasi permasalahan selama lebih dari 32 taon hanya dalam waktu 5 taon .
Waah , banyak juga ya uneg-uneg ku . Untung tidak ku lemparkan melalui mulut . Bisa-bisa di anggap " gila nih " . wiss ah... ~Ul~
  • 29.09.2009 TOPENG-TOPENGAN
Topeng-topengan khas surabaya ini berawal dari sebuah keluarga urban yang mencari pekerjaan pada taon 1960 an. Akhirnya muncul ide untuk mebuat mainan dari kertas yakni topeng-topengan. Topeng-topengan ini biasanya untuk mainan karakter oleh anak-anak. Mainan ini bisa di dapatkan kalo lagi ada efen-efen taunan khas daerah. Misalnya Muludan (Surabaya), Royalan (jember), Dandangan (kudus). Dugderan (semarang), Dll.